KitKat Android
Google tidak jadi memilih nama “Key Lime Pie” untuk Android versi terbaru. Perusahaan lebih memilih nama “KitKat” untuk sistem operasi Android versi 4.4.
Keputusan pemakaian nama merek dagang produk makanan cokelat itu
dipandang beberapa pihak sebagai kudeta pemasaran perusahaan Nestle yang
dikenal sebagai produsen produk makanan dan minuman.
Namun, Google membantah anggapan itu dan menyatakan bahwa tidak ada pihak yang memberi bayaran atas keputusan ini.
“Ini bukan soal uang, perubahan, kesepakatan,” kata Direktur
Kemitraan Android di Google, John Lagerling, kepada BBC, Sebaliknya, dia
menegaskan, ide ini sepenuhnya dilakukan untuk sesuatu yang
menyenangkan dan tak terduga.
Simon Myers, seorang pakar dan konsultan pemasaran, memperingatkan
bahwa ada potensi saling menjatuhkan dalam kesepakatan yang dilakukan
Google dan Nestle. “Jika merek Anda terhubung dengan yang lain, Anda
pasti menjadi terkait dengan merek lain, baik maupun buruk,” tutur
Myers. Jika suatu merek punya masalah reputasi, maka pemilik merek yang lain akan terpengaruh nama baiknya.
Sebagai perusahaan pemberi layanan internet dan perangkat lunak,
Google tidak lepas dari bermacam kontroversi, mulai dari isu privasi
sampai sengketa paten. Android sendiri disebut Pemerintah AS sebagai
sistem operasi yang banyak dijangkiti program jahat dibandingkan sistem
operasi lain. Sementara Nestle sempat menghadapi kritik pada masa lalu ketika
perusahaan mempromosikan susuk bubuk untuk bayi di negara-negara
berkembang.
Selamat tinggal Key Lime Pie, selamat datang KitKat. Rumor yang beredar selama ini memang mengindikasikan bahwa Android
versi berikutnya akan menggunakan nama dengan huruf depan “K”. Nah, nama
yang selama ini disebut-sebut adalah Key Lime Pie. Bahkan, para
karyawan Google sudah terbiasa menggunakan nama Key Lime Pie untuk
menyebut Android terbaru.
Akan tetapi, Lagerling berkisah, nama itu tidak jadi digunakan
setelah perusahaan menyadari bahwa sangat sedikit orang yang benar-benar
tahu rasa Key Lime Pie.
“Salah satu makanan ringan yang kita simpan di dapur kantor untuk
menemani para pemrogram kami bekerja hingga larut malam adalah KitKat.
Dan, seseorang berkata, ‘Hai, kenapa kita tidak menyebutnya KitKat’.”
Setelah ide itu terlintas, Lagerling mengaku Google segera
menghubungi pihak Nestle. Keesokan harinya, perusahaan asal Swiss itu
mengundang tim Google Android dalam konferensi panggilan telepon. Nestle
menyatakan kesediaannya dalam waktu 24 jam kemudian. “Terus terang, kami memutuskan dalam waktu satu jam untuk mengatakan
mari kita lakukan ini,” tegas Kepala Pemasaran Nestle, Patrice Bula,
kepada BBC.
Dia mengakui ada risiko merek dagang KitKat akan tercoreng atau
bahkan rusak jika sistem operasi Android versi 4.4 ini didapati ada
gangguan atau rentan terhadap program jahat. “Mungkin saya akan
dipecat,” kata Bula dengan nada bercanda. Bagi Nestle, ini merupakan cara baru dalam berkomunikasi ketimbang harus melakukan pemasaran dengan cara-cara tradisional. Para eksekutif kedua perusahaan ternyata menggelar pertemuan rahasia
untuk membicarakan rencana kerja sama ketika acara Mobile World Congress
(MWC) di Barcelona, Spanyol, pada Februari 2013. Hingga akhirnya,
terciptalah maskot Android berwarna coklat dengan logo KitKat di
dadanya.
“Menjaga rahasia adalah penting untuk strategi Google. Benar-benar tidak bocor,” tukas Bula. Sekarang, Nestle berencana membagikan lebih dari 50 juta cokelat
dengan bentuk maskot Android KitKat ke toko-toko di 19 negara, termasuk
Inggris, Amerika Serikat, Brasil, India, Jepang, dan Rusia.
Patung maskot Android KitKat saat ini terpampang di kantor pusat
Google di Mountain View, California, AS. Banyak karyawan Google yang
terkejut dengan patung tersebut dan baru mengetahui bahwa kode nama
Android 4.4 adalah KitKat.
“Saya pikir ini menjadi kejutan besar bagi banyak orang, termasuk Googler (karyawan Google),” tutup Kagerling.
Asal-muasal Android
Sistem operasi mobile Android pertama kali diciptakan oleh perusahaan
Android Inc, yang berkantor di Palo Alto, California. Mereka membangun
Android dengan inti program (kernel) Linux. Google kemudian membeli semua saham Android Inc pada Agustus 2005.
Para pendiri Android pun akhirnya bekerja untuk Google, seperti Andy
Rubin, Rich Miner, Nick Sears, dan Chris White. Google mulai serius mengembangkan Android untuk masuk ke pasar
perangkat mobile global dengan merilis Android versi 1.1 pada Maret
2009. Android boleh diadopsi oleh para produsen perangkat mobile.
Bahkan, kini ia diadopsi oleh perangkat kamera dan televisi.
Google pun merilis kode sumber (source code) Android untuk pengembang
aplikasi dan menyediakan toko aplikasi online Google Play Store (dahulu
bernama Android Market). Dua bulan kemudian, Google merilis Android versi 1.5 dengan kode nama
“Cupcake”. Dari sinilah dimulai kode nama Android berdasarkan nama kue
atau makanan penutup dan sesuai urutan abjad yang dimulai dari huruf C.
Berikut adalah versi dan kode nama Android dari masa ke masa:
- Android versi 1.1
- Android versi 1.5 (Cupcake)
- Android versi 1.6 (Donut)
- Android versi 2.0/2.1 (Eclair)
- Android versi 2.2 (Froyo: Frozen Yoghurt)
- Android versi 2.3 (Gingerbread)
- Android versi 3.0/3.1 (Honeycomb)
- Android versi 4.0 (Ice Cream Sandwich)
- Android versi 4.1/4.2/4.3 (Jelly Bean)
- Adnroid verso 4.4 (KitKat)
- Android versi 1.5 (Cupcake)
- Android versi 1.6 (Donut)
- Android versi 2.0/2.1 (Eclair)
- Android versi 2.2 (Froyo: Frozen Yoghurt)
- Android versi 2.3 (Gingerbread)
- Android versi 3.0/3.1 (Honeycomb)
- Android versi 4.0 (Ice Cream Sandwich)
- Android versi 4.1/4.2/4.3 (Jelly Bean)
- Adnroid verso 4.4 (KitKat)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar